Lintangpena.com,- Kab Garut | Kegaduhan adanya dugaan pengurangan tonase beras bantuan pemerintah untuk masyarakat di salah satu Desa dilingkungan Kecamatan Kabupaten Garut yang menjadi isu pemberitaan hangat di beberapa media lokal nasional di Jawa Barat mendapat perhatian dan kritik tajam dari Aliansi Mahasiswa Macan Pusaka Nusantara, AMMPN sorotan dan kritik dari kelompok mahasiswa tersebut Tim Investigasi Lintangpena.com mencoba melakukan wawancara kepada salahsatu perwakilan dari Aliansi Mahasiswa tersebut pada hari Kamis, 30 November 2023 pukul 15:00 WIB di lingkungan Kampus UNIGA Tarogong Kaler Kabupaten Garut.
Tri Aji Pamungkas selaku Ketua Aliansi Mahasiswa Macan Pusaka Nusantara ketika di wawancarai tentang cara pandang, kelompoknya dengan rumor yang berkembang secara prinsip, saya selaku warga masyarakat Kabupaten Garut dan kelompok Mahasiswa yang berada di lingkungan UNIGA dalam menyikapi rumor dan isu yang berkembang berpikir jernih dan dewasa. Harapan nya mengambil hikmah pelajaran berharga dari isu pemberitaan yang telah terjadi, pro dan kontra dalam persepsi merupakan dinamika yang wajar, namun sebaik nya jajaran penyelenggara program bantuan, agar dijadikan perbaikan, perubahan sistem, pengawasan, termasuk melakukan pengawasan ketat dan membuat kajian regulasi, kajian baru, agar semua atap memiliki masing-masing pertanggung jawaban, baik dari Bulog. PT Kantor pos dan para mitra pihak ketiga dan Desa diwilayah penerama bantuan untuk penyuran beras, jika dilihat dari sebab akibat saya sendiri, muncul nya polemik permasalahan pro dan kontra di media dalam isi pemberitaan.
Tinggal melihat SOP kejelasan ketentuan, apabila terjadi permasalahan dalam kualitas jenis beras maupun adanya pengurangan, sebaiknya objek dari karung beras tersebut, jangan dulu di distribusikan kepada KPM, atau masyarakat penerima manfaat, agar apa yang menjadi objek masalah seperti pengurangan tersebut, di sampaikan kepada para atap penyelenggara termasuk para pendamping fasilitator, termasuk harus mencatat pihak ketiga yang melakukan pendistribusian beras agar masalah yang terjadi bisa dibuktikan dan dipertanggung jawabkan, kalau seperti ini, faktanya apa bedanya seperti bola liar permasalahan yang dimanfaatkan oleh para pihak yang berkepentingan tandas Tri Aji Pamungkas ditempat yang berbeda, polemik pro dan kontra isu yang terjadi adanya penyusutan timbangan beras bantuan mendapat perhatian dari salah satu Aktivis kemanusiaan Gugun Alamsyah memberiiakn cara pandang pihak agar masyarakat, serta jajaran pemerintah terutama atap penyelenggara program bantuan beras untuk masyarakat membesar besarkan permasalahan yang sudah terjadi akan tetapi dijadikan Muhasabah.
Harap masing masing penyelenggara meningkatkan pengawasan, dan melakukan perubahan sistem peraturan semua pihak menjadi tanggung jawab agar kembali fokus dan berkonsentrasi, agar program bantuan beras untuk masyarakat di Kabupaten Garut tidak fokus mencari siapa yang salah dan siapa yang benar akan tetapi apa yang menjadi permaslahan harus diluruskan,” tandas Gugun Alamsyah memberikan pandangan nya dengan kegaduhan yang terjadi.
Masih kata Gugun Alamsyah pro dan kontra cara pandang persepsi diberbagai media adalah dinamika informasi, namun secara rasional semua pihak agar hati-hati jangan sampai kegaduhan permasaahan yang terjadi berdampak kerugian, terhambatnya program bantuan untuk masyarakat dan jika dilihat dari fakta yang terjadi kegaduhan persepsi dibeberapa media dijadikan sasaran oknum pihak yang bermaksud untuk mencari kelemahan untuk dijadikan alasan kepentingan, oknum dengan berkamuplase dengan alasan Aspirasi, dan larut debat mencari pembelaan salah dan yang benar akan tetapi harapan saya sebagai warga Kabupaten Garut bersinergi dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan mempertahankan bentuk Perhatian pemerintah pusat melalui bantuan program bantuan beras untuk masyarkat kembali konsisten terhadap langkah-langkah positip untuk kelancaran program bantuan khusus nya untuk masyarakat Kabupaten Garut
(Toni Rahmat)