Lintangpena.com, Pacet,- Hamparan polybag berisi benih padi sawah terlihat di Posko Sektor – 2 Citarum Harum.
“Dansektor – 2 Kolonel Inf R Tri M, S.I.P. menyampaikan bahwa dengan memanfaatkan pengolahan limbah organik kotoran hewan sapi, sekam padi dan juga dengan pupuk formula BIOS 44 DC dapat menumbuhkan padi dengan hasil yang lebih banyak dari penanaman padi di sawah- sawah pada umumnya. Padi ini ditanam dalam polybag dan ditaruh di area Posko Sektor – 2 sebagai solusi keterbatasan lahan di pedesaan yang sekarang kian menyempit dan untuk memperoleh hasil yang lebih banyak dalam rangka melaksanakan program ketahanan pangan sebagai antisipasi kelangkaan sumber air di masa yang akan datang ( Menurut UNESCO pada tahun 2045 akan terjadi krisis air) yang berdampak pada perekonomian dunia dan sektor pertanian khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan,” Tutur Komandan Sektor 2 Citarum Harum.
Tak hanya kotoran hewan sapi, sekam padi dan juga menggunakan pupuk formula BIOS 44 DC tersebut bisa digunakan untuk hidroponik dan kolam ikan, sehingga bisa menghasilkan ketahanan pangan skala rumah tangga secara langsung.
Dalam pelaksanaannya sebagai permulaan/percobaan akan dipisahkan penanaman dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk formula BIOS 44 DC. Adapun keunggulan dari sawah Portabel ini di bandingkan dengan sawah biasa adalah *bisa dipanen 4 kali setahun tanpa jeda pertanaman.* “Tidak membutuhkan perawatan antar panen misalnya mengolah lahan dan lainnya. Tidak perlu ada irigasi, dan kerumitan penyemaian,” urainya.
Masyarakat bisa memulai dengan *sistem tanam benih langsung (Tabela)* dan dalam waktu 90 hari bisa dipanen hasilnya. Produktivitas pun lebih tinggi karena tidak ada saling bersaing nutrisi antar tanaman. “Varietasnya padi tahan atau toleran kekeringan. Kalau khawatir hama burung yang bisa sering hinggap, bisa menggunakan paranet sehingga masih tetap mendapatkan sinar matahari langsung,” tambahnya.
Berdasarkan pengalamannya, dari satu polybag menjadi *1 rumpun dan menghasilkan rata-rata 115-150 gram padi*. “Misalnya rumah sangat sederhana ukuran 60 meter persegi dan di budidayakan di atap rumah ber-dak atau di halaman rumah, maka bisa membutuhkan 16 polybag ukuran 25 cm,” bebernya.
Sehingga dengan demikian, dalam satu tahun untuk 60 meter persegi bisa menghasilkan beras 360 kg setahun dengan indeks pertanaman 4 kali. Pada pemeliharaan dan asupan nutrisi yang baik menggunakan *metoda irigasi (sprinkler)*, akan diperoleh rendemen 65 persen dari GKP atau setara 81 kg beras/siklus.
Dansektor-2 Satgas CH berharap, semoga apa yg kita rencanakan, kita cita- citakan dapat bermanfaat untuk masyarakat khususnya dan bangsa dan negara pada umumnya atas ijin dan ridho Allah SWT, Tuhan Yang Mahamm Esa. Aamiin.
(Purwadhi JSI)
Sektor – 2 Citaru Harum Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas Tetap Semangat.