Lintangpena.com Leles Kab. Garut – Sopir truk yang beroperasi di sekitar tambang galian C Tutugan, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, mengeluhkan aksi pungli yang marak terjadi di kawasan tersebut. Para sopir yang enggan disebutkan namanya mengaku dipaksa membeli air mineral dan minuman cup dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga normal di warung-warung sekitar.
“Harganya di warung sekitar Rp 5.000 dan Rp 2.000, tapi di sini kami dipaksa bayar Rp 10.000 oleh sekelompok orang yang diduga preman,” ungkap salah seorang sopir truk. Mereka merasa dirugikan dengan aksi pungli ini, yang dinilai telah berlangsung lama dan seakan tidak tersentuh oleh pihak kepolisian. Kejadian ini terjadi di dekat lokasi tambang galian C Tutugan, yang membuat para sopir merasa semakin tertekan karena sudah menghadapi berbagai biaya operasional di lokasi tersebut.
Para sopir mengaku merasa terancam jika menolak membeli air mineral atau membayar sejumlah uang yang diminta. “Kalau tidak beli atau bayar, mereka sering ngomong kasar dan mengancam,” ujar sopir truk lainnya. Ketakutan ini semakin memperparah situasi, karena para sopir merasa keselamatan dan barang bawaan mereka terancam.
Aksi pungli ini dinilai sangat merugikan para sopir truk yang sudah harus mengeluarkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk mengangkut material dari tambang. “Kami sudah harus mengeluarkan biaya untuk bensin, perawatan truk, dan makan. Ditambah lagi dengan pungli ini, semakin berat beban kami,” keluh salah seorang sopir. Biaya operasional yang tinggi di lokasi tambang ditambah dengan pungli ini membuat para sopir merasa semakin terbebani.
Para sopir truk berharap pihak kepolisian dapat segera menindak tegas para pelaku pungli ini. Mereka juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian dan solusi atas permasalahan ini, serta meningkatkan pengawasan di sekitar lokasi tambang galian C.
“Kami mohon kepada pihak kepolisian agar segera menindak tegas para pelaku pungli ini,” harap para sopir truk. “Kami juga berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar kami tidak lagi menjadi korban pungli dan meningkatkan keamanan di sekitar lokasi tambang.”
Permasalahan pungli ini menjadi bukti bahwa masih banyak praktik ilegal yang terjadi di sekitar lokasi tambang galian C. Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat, khususnya para pengguna jalan dan pekerja di sektor pertambangan.
Diharapkan pihak berwenang dapat serius menangani permasalahan ini dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jalan dan pekerja di sekitar lokasi tambang CV Makmur Jaya dan galian sekitar Leuweung Tiis
Dengan tayang nya pemberitaan ini awak media akan melakukan audiensi ke Mapolsek Leles guna Meminta statement dari Kapolsek Leles
Team liputan/TS
Editor: Asep NS