Lintangpena.com Bogor | Seperti yang telah dilansir oleh media online Penajournalis.com Mobil Pospera menabrak H. Asep Jum’at, Sudah 4 hari (4×24.jam) tidak ada itikad baik untuk memberikan pengobatan korban dan perbaikan motor yang rusak. Kejadian kecelakaan siang hari di jalan alternatif arah terminal Leuwiliang Bogor (10/7/2023) dan pada sore hari nya, perkiraan jam 16.00 wib.
Setelah terjadi kecelakaan, ada beberapa orang mendatangi rumah korban, yaitu sopir penabrak, didampingi DP (inisial) untuk menyelesaikan masalah. Dalam musyawarah tersebut, terjadi kesepakatan untuk memberikan bantuan perbaikan motor di bengkel Yamaha.
Dan nanti yang akan kesini menyelesaikan yaitu sdr Fadil. Begitu kata DP. Saudara Fadil juga hingga saat ini, belum pernah datang kerumah korban, padahal sering di telpon dan WhatsApp (WA) Saat musyawarah tersebut, pihak korban tidak meminta biaya untuk berobat.
Padahal saat berita ini ditayangkan masih sakit dan hanya meminta untuk biaya perbaikan motor, yang saat ini ada di bengkel Yamaha. Ditunggu satu hari sampai sekarang 4 hari, pihak dari sopir atau lembaga Pospera tidak ada yang datang kerumah korban, untuk menyelesaikan hasil musyawarah itu, yang menjadi pertanyaan, dimana letak itikad baik dari pihak sopir dan lembaga Pospera.
Sedangkan saya yang jadi korban tabrak, sudah menderita sakit, motor rusak dan tidak melaksanakan aktifitas, padahal korban harus ikhtiar bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan ini benar-benar tidak ada yang peduli, terhadap korban, dan apakah tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama insan.
H. Asep Jum’at korban tabrak, mencoba langsung menghubungi ketua Pospera Kabupaten Bogor yaitu ibu sasha, Via whatsApp (WA), ia mengatakan bahwa sudah selesai, lalu isi WA dijawab, : selesai apa nya, Saya sebagai korban, saat sekarang masih sakit dan rencana untuk membantu memperbaiki motor, satu sen pun belum pernah diterima. Jadi ini seperti ketidak kejelasan, padahal korban tidak pernah menerima, sepeser pun (BOHONG).
Jadi mohon kepada lembaga Pospera untuk menyelesaikan masalah ini, dan harus memiliki itikad baik dan pedulian terhadap korban. Seyogianya pihak pospera harus peduli dengan korban, karena mobil Pospera berlambang ketua umum PDIP ibu Megawati, calon Presiden Ganjar Pranowo dan anggota DPR RI Adian Yusack Napitipulu. Tentunya harus menjadi panutan dan dapat di teladani oleh rakyat, demikian ungkap. H. Asep Jumat.
(RED)