Lintangpena.com, – Kabupaten Semarang |Mengawal kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur yang dilakukan juga oleh anak dibawah umur yang terjadi didesa Pagersari kecamatan Bergas kabupaten Semarang, team gabungan liputan mencoba mendatangi rumah pelaku di kp. Segeni desa Pagersari Kecamatan Bergas dengan tujuan untuk mengklarifikasi adanya temuan tersebut (Selasa 04 Oktober 2022).
Sebelum masuk ke rumah pelaku, team langsung dicegat oleh yang belakangan diketahui sebagai Kakung (kakek) pelaku berinisial T sekitar usia 65 thn dengan mengatakan bahwa ” Kan ini sudah dipanggil oleh Dinas, silahkan saja hubungi orang Dinas “.
Setelah dijelaskan bahwa team adalah wartawan dan tidak ada yang bisa menghalangi kinerja wartawan, akhirnya team bisa diterima oleh orangtua pelaku.
Adalah W, selaku ayah kandung pelaku yang menerima team liputan didampingi oleh kerabat lainnya.
Saat dicecar dengan berbagai pertanyaan dari tim, orang tua pelaku seperti oranAda Apa Antara Orangtua Pelaku Pencabulan Pagersari Dengan Dinas???
Kabupaten Semarang
Mengawal kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur yang dilakukan juga oleh anak dibawah umur yang terjadi didesa Pagersari kecamatan Bergas kabupaten Semarang, team gabungan liputan mencoba mendatangi rumah pelaku di kp. Segeni desa Pagersari Kecamatan Bergas dengan tujuan untuk mengklarifikasi adanya temuan tersebut (Selasa 04 Oktober 2022).
Sebelum masuk ke rumah pelaku, team langsung dicegat oleh yang belakangan diketahui sebagai Kakung (kakek) pelaku berinisial T sekitar usia 65 thn dengan mengatakan bahwa ” Kan ini sudah dipanggil oleh Dinas, silahkan saja hubungi orang Dinas “.
Setelah dijelaskan bahwa team adalah wartawan dan tidak ada yang bisa menghalangi kinerja wartawan, akhirnya team bisa diterima oleh orangtua pelaku.
Adalah W, selaku ayah kandung pelaku yang menerima team liputan didampingi oleh kerabat lainnya.
Saat dicecar dengan berbagai pertanyaan dari tim, orang tua pelaku seperti orang yang bingung, cuek serta Masa bodoh terhadap kejadian ini dan di tanya juga hanya bisa diam, kadang-kadang menjawab seadanya, seperti ada yang menyeting terkait ucapannya. ada apa ?
Dikatakan oleh W, ” Dikarenakan pihak korban mengajukan kompensasi yang diluar batas kemampuan saya ya saya akhirnya pasrah jika ini harus tetap lanjut “. Padahal jika melihat dari segi keadaan ekonomi keluarga pelaku dengan memiliki rumah yang mewah untuk ukuran warga desa, kendaraan roda empat yang mewah pula, serta bekerja disalahsatu perusahaan jamu terkenal dijawa tengah.
Setelah ditanya perihal bagaimana apabila itu terjadi pada anak anda apa jawaban anda ” Saya tidak dapat membayangkan, dan bingung “. Kata W dengan penuh rasa kebingunan atau pura – pura tidak tahu, sambil mengakhiri pertanyaan tim kepada W.g yang bingung, cuek serta Masa bodoh terhadap kejadian ini dan di tanya juga hanya bisa diam, kadang-kadang menjawab seadanya, seperti ada yang menyeting terkait ucapannya. ada apa ?
Dikatakan oleh W, ” Dikarenakan pihak korban mengajukan kompensasi yang diluar batas kemampuan saya ya saya akhirnya pasrah jika ini harus tetap lanjut “. Padahal jika melihat dari segi keadaan ekonomi keluarga pelaku dengan memiliki rumah yang mewah untuk ukuran warga desa, kendaraan roda empat yang mewah pula, serta bekerja disalahsatu perusahaan jamu terkenal dijawa tengah.
Setelah ditanya perihal bagaimana apabila itu terjadi pada anak anda apa jawaban anda ” Saya tidak dapat membayangkan, dan bingung “. Kata W dengan penuh rasa kebingunan atau pura – pura tidak tahu, sambil mengakhiri pertanyaan tim kepada W.
(Tim Liputan)