Lintangpena.com, Pacet, Kab Bandung |Lima tahun berjalan Sub-1 Desa Sukapura berkolaborasi menangani Sungai Citarum, dengan berlandaskan Perpres no 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. Sejumlah pencapaian telah diraih.
Berdasarkan data dan fakta. Salah satu buktinya adalah keberhasilan menurunkan tingkat pencemaran Sungai Citarum dan reboisasi lahan kritis.
Menurut Dansub-1 Serka Moch. Tohadi, keberhasilan terjadi apabila dapat meningkatkan kondisi daerah aliran sungai yang bebas limbah dan sampah, produktif untuk aktivitas prasarana air bersih dan pariwisata, serta aktivitas perekonomian lainnya yang ramah lingkungan. Selain itu juga, meningkatkan kondisi daerah aliran sungai yang berketahanan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim.
“Hal ini harus dilakukan dengan kerja keras, konsisten dan berkelanjutan serta komitmen untuk mewujudkan progres kegiatan yang terdapat dalam rencana aksi,”ucapnya.
Dansub-1 Desa Sukapura siap juga untuk menghadapi keberlanjutan keberhasilan Sektor 2 Satgas Citarum Harum.
Berdasarkan hasil evaluasi Dansub-1, sampai bulan mei tahun 2023 dari 4 Ren aksi sub-1 dalam penanganan DAS Citarum, telah selaras terhadap pencapaian target kumulatif yang ditetapkan dalam rencana aksi Sektor 2 yaitu Penanganan Lahan Kritis, Penanganan Sampah, pembuatan lubang biopori dan Edukasi (sosialisasi),
“Adapun 2 program masih perlu dilakukan percepatan karena belum selaras terhadap pencapaian target kumulatif yang ditetapkan dalam rencana aksi yaitu Penanganan lahan kritis dan Pengelolaan Sampah.
Serka M.Tohadi menegaskan, keberhasilan dari pelaksanaan penanganan lahan kritis dan Sampah di sepanjang DAS Citarum sudah barang tentu sangat tergantung pada kontribusi dan kolaborasi antara berbagai stakeholders baik di tingkat RT/RW sampai Desa dan Kecamatan.
“Kami berharap semua yang terlibat dapat melakukan upaya peningkatan percepatan mewujudkan target sesuai rencana aksi.”
Dansub-1 menuturkan, secara kasat mata telah terlihat perubahan-perubahan yang mencolok di sepanjang DAS Citarum saat ini. Antara lain telah jarang terlihat ada onggokan sampah, pembuangan limbah peternakan tanpa pengolahan terlebih dahulu juga telah dengan cepat dapat diketahui dari perubahan warna maupun bau sehingga dapat segera diatasi, serta telah terdapat beberapa pemanfaatan Sungai Citarum dilakukan oleh masyarakat.
Hal itu tak lepas dari peran Sektor-2 yang terbagi menjadi 6 sub sektor atau 6 desa di sepanjang Sungai Citarum dari desa Sukapura sampai ke desa Pangauban, yang bahu membahu bersama masyarakat, komunitas serta aparat setempat merupakan faktor penting dalam pencapaian peningkatan kinerja, sehingga citarum tidak menjadi sungai terkotor di dunia lagi.
“Terdapat sedikitnya 4 hal yang harus diantisipasi dan disiapkan oleh kita semua dalam pelaksanaan penanganan DAS Citarum, sekaligus mempersiapkan kondisi paska selesainya program”.
Yang pertama adalah perlunya terus melaksanakan sosialisasi rencana aksi penanganan DAS Citarum, sebagai acuan bersama untuk dilaksanakan secara konsisten oleh semua pihak.
“Kemudian, kita juga harus terus meningkatkan upaya untuk melibatkan semua pihak bekerjasama, bergotong royong secara terintegrasi mewujudkan Citarum yang harum. Kemudian yang terakhir adalah upaya terus- menerus untuk meningkatkan kesadaran atas perilaku masyarakat yang ramah lingkungan melalui upaya edukasi dan terutama pada generasi masa depan kita,”.
(Purwadhi JSI)
Editor : Herman Wahyudi
Sektor-2 Satgas Citarum Harum, Kerja ikhlas Kerja Cerdas Kerja Tuntas Tetap Semangat.