Antisipasi Musim Penghujan, Satgas Citarum Harum Sektor 2 Laksanakan Penanaman Pohon di DAS Citarum

Lintangpena.com, Pacet, Kab Bandung | Sesuai petunjuk dan arahan Dansektor- 2 Kol Tri bahwa dalam mengantisipasi musim penghujan yang telah tiba, kita harus kerja keras untuk mencegah Bencana Alam yang terjadi di wilayah Sektor- 2 khususnya bahaya banjir dan tanah longsor.

Bacaan Lainnya

Aksi nyata yang dapat mencegah memburuknya kondisi lingkungan akibat rusaknya ekosistem Sungai Citarum salah satunya adalah dengan menanam kembali atau penghijauan di bantaran DAS Citarum, Sabtu (09/12/2023).

Sesuai petunjuk dan arahan Dansektor- 2 Kol Tri Seperti yang dilakukan oleh Satgas Sektor – 2 Citarum Harum melaksanakan kegiatan bersama Anggota koramil 2406/Kertasari beserta jajarannya dan masyrakat setempat melaksanakan penanaman pohon.

Kerusakan ligkungan dan ekosistem di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum telah menjadi keprihatinan secara nasional maupun menjadi perhatian dunia internasional.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya bencana alam yang dirasakan, seperti bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan yang semakin meningkat dan meluas di daerah DAS Citarum.

Rendahnya daya dukung DAS sebagai daerah ekosistem di duga merupakan salah satu penyebab utama terjadinya bencana alam yang terkait dengan air yang tercemar. Kerusakan DAS dipercepat oleh peningkatan pemanfaatan secara negatif sumberdaya alam sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang keterpaduan dalam mengelola DAS baik di wilayah hulu-tengah-hilir khususnya di wilayah Kecamatan Pacet dan Kecamatan Kertasari.

Sungai Citarum sungai besar yang mendapatkan predikat menjadi salah satu sungai terkotor di dunia, penuh sampah, bantarannya tidak terawat, terjadi pendangkalan dan pada musim hujan akan membawa banjir di beberapa wilayah yang dilaluinya dan membawa dampak rusaknya ekosistem Sungai Citarum.

Dalam catatan tentang Sungai Citarum yang disampaikan oleh Baops Sektor -2 Citarum Harum, Serda Eddi, mengatakan,”Sungai Citarum digunakan sebagai sumber energi primer 3 PLTA, yaitu Saguling, Cirata dan Jatiluhur menghasilkan hampir 2.000 MW listrik yang merupakan penyangga stabilitas pasokan listrik interkoneksi Jawa, Madura dan Bali.

Sungai Citarum juga merupakan sumber air baku air minum 80 % sedangkan sisanya untuk keperluan lainnya, yakni digunakan sebagai bahan baku PDAM Jaya (6%), irigasi (86,70%), sumber air perkotaan (0,370%) dan pemasok air kegiatan rumah tangga dan industri (2%)”.

“Sebagai pemanfaatan sumberdaya air Sungai Citarum untuk kegiatan pertanian, yakni sawah-sawah yang diairi melalui saluran irigasi seluas 420,000 Ha di Jawa Barat yang merupakan lumbung padi nasional, memberikan kontribusi terhadap pasokan pangan nasional sebanyak 6,5 juta ton/tahun atau hampir 9 % Produksi Pangan Nasional. Jadi, kondisi kualitas air Sungai Citarum harus dilestarikan agar ekosistem kembali membaik dari pencemaran limbah industri maupun limbah domestik rumah tangga,”papar Serda Eddi

“Upaya lain dengan melakukan reboisasi di bantaran Sungai Citarum dengan menanam Pohon keras *( pohon KALINDRI yg merupakan andalan / unggulan dan ciri khas pohon yang diperbanyak Sektor-2 untuk penghijauan di wilayahnya ).* Selain pencegah erosi pada bantaran Sungai Citarum, penghijauan dengan menanam pohon Kalindri dan pohon keras lainnya, dapat juga sebagai pengontrol iklim panas karena lebatnya daun dapat mengurangi efek langsung sinar matahari dapat juga memperbaiki kualitas air tanah yang terserap di dalam sumur berdampak pada kesehatan bila airnya dikonsumsi masyarakat,”pungkas Serda Eddi.

(Purwadhi JSI)

Sektor 2 Citarum Harum Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas Tetap Semangat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *